Sebuah survey tentang talenta PR membuktikan bahwa kaum muda millenials bersemangat tinggi untuk masuk kedunia PR. Mereka termotivasi, punya hasrat besar untuk sukses, punya keinginan untuk belajar dan ber-adaptasi dengan senior, namun punya sifat kurang mampu mendengar untuk mengerti (listening in order to understand to their audience).

Sebaliknya kehadiran millennial dalam tim PR akan memberikan greget dinamis nya tim dan akan mempengaruhi cara dan gaya kerja tim. Dengan semakin besar publikdari millenials dengan segala polah dan kebutuhannya, maka kehadiran PR millennial menjadi penting.

Ketika memasuki dunia PR pada entry level maka mereka mengharapkan ‘supportive management’, dan berharap untuk memposting hal2 begini dalam sosial media mereka: “We are being mentored”, “the people are amazing” and “everything is greats”.